Komponen Sistem Informasi
John burch dan Gary Grudniski mengemukakan bahwa system infornasi teriri dari komponen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block).
Blok masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi. Input disini termasuk metode–metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen–dokumen dasar.
Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Blok Keluaran
Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai system.
Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak-alat (tool-box) dalam system informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu mengendalikan system secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian yaitu, teknisi (humanware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Blok Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak sebagai manipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi baik juga berguna untuk efiensi kapasitas penyimpanan.
Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak system informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan–kecurangan, kegagalan–kegagalan system itu sendiri, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan digunakan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan –kesalahan dapat langsung cepat diatasi.