Metode Backward Chaining
Backward chainingadalah suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut. Pendekatan dimotori tujuan (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacanan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan. Berikut gambar 2.4 menunjukkan proses backward chaining.
Gambar 2.4 Proses Backward Chaining
(Sumber: Arhami, 2005)
Penalaran berdasarkan tujuan (goal-driven), metode ini dimulai dengan membuat perkiraan dari apa yang akan terjadi, kemudian mencari fakta-fakta (evidence) yang mendukung (atau membantah) hipotesa tersebut.
Backward chainingadalah suatu alasan yang berkebalikan dengan hypothesis, potensial konklusinya mungkin akan terjadi atau terbukti, karena adanya fakta yang mendukung akan hypothesis tersebut (Giarratano dan Riley, 1994). Dengan kata lain, prosesnya dimulai dari initial hyphotesis or goal (hipotesa awal atau tujuan) melalui Intermediet Hipotheses or sub goals (hipotesa lanjutan atau bagian dari tujuan) yang akan memerikasa semua hipotesa yang ada apakah hipotesa itu benar atau salah sehingga akhirnya akan menuju suatu evidence (fakta). Sebagai contoh akan diuraikan sebagai berikut, jika suatu masalah mempunyai sederetan kaidah seperti tertulis dibawah ini:
R1 : A and C, THEN E
R2 : IF D and C, THEN F
R3 : IF B and E, Then F
R4: IF B THEN C
R5 : IF F THEN G
Dimana sebagai acuan diketahui bahwa fakta A dan B adalah true (benar) dan G adalah GOAL (tujuan). Berikut ini langkah-langkah yang digunakan dalam metode backward chaining:
1. Langkah 1 : Mencari kebenaran dasar dari tujuan berdasarkan fakta yang ada, dimana sebagai acuannya kita sudah mengetahuinya.
2. Langkah 2 : R5 menunjukkan bahwa jika F benar maka G benar. Untuk itu, maka kita akan melihat R2 dan R3.
3. Langkah 3 : R2 menunjukkan bahwa D belum tentu benar sebab D tidak termasuk dalam fakta acuan, sehingga R2 tidak bisa digunakan, maka kita akan melihat ke kaidah yang lainnya yaitu kaidah R3.
4. Langkah 4 : Pada kaidah R3, kita ketahui sesuai fakta acuan yang ada bahwa B adalah benar, selanjutnya kita akan melihat apakah E benar.
5. Langkah 5 : Pada kaidah R1 sangat tergantung dengan kebenaran A dan C
6. Langkah 6 : Karena A diketahui sebagai fakta acuan adalah benar, selanjutnya kita akan melihat apakah C benar, dengan melihat R4.
7. Langkah 7: R4 menunjukkan bahwa C adalah benar karena B adalah benar
Dari langkah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa G adalah benar.
Dari kedua penelusuran terdapat karakteristik masing-masing yang membeda satu sama lain. Karakterisktik metode Forward Chaining dan metode Backward Chaining tersaji dalam table 2.2 berikut ini (Arhami, 2005):
Tabel 2.2 Karakteristik metode Forward dan Backward chaining
Forward Chaining | Backward Chaining |
Perencanaan, monitoring, control | Diagnosis |
Disajikan untuk masa depan | Disajikan untuk masa lalu |
Antecedent ke konsekuen | Konsekuen ke antecedent |
Data memandu, penalaran dari bawah ke atas | Tujuan memandu, penalaran dari atas ke bawah |
Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta | Bekerja ke belakang untuk mendapatkan fakta yang mendukung hipotesis |
Breadth first search dimudahkan | Depth first search dimudahkan |
Antecedent menentukan pencarian | Consequent menetukan pencarian |
Penjelasan tidak difasilitasi | Penjelasan difasilitasi |
Kedua metode inferensi tersebut dipegaruhi oleh tiga macam penulusuran, yaitu Defth-first search, Breadth-first search dan Best-first search sebagai berikut (Arhami, 2005):
a. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam berurutan.
b. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ketingkat selanjutnya.
c. Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.