Modul Akuntansi Manajemen - Bab 3 PERILAKU AKTIVITAS BIAYA
BAB 3
PERILAKU AKTIVITAS BIAYA
Konsep Perilaku Biaya
Akuntan manajemen harus mampu untuk mengevaluasi setiap jenis biaya
untuk bisa menentukan fungsi biaya (cost function) yang menjelaskan perilaku biaya.
Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam hubungannya
dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas. Perilaku biaya menggambarkan
apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan
output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun
menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu
berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut
merupakan biaya variabel.
Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat membedakan biaya
menjadi:
1. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah
output. Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp15.000.000 selama 1
tahun dan memiliki kapasitas produksi 240.000 unit/tahun.
2. Biaya Variabel (variable cost)
Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh
perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk
produksi menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp2000. Berarti
biaya tiap unitnya Rp200 (0,1 x Rp2000).
3. Biaya Campuran (mixed cost)
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya
variable. Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus
bonus berdasarkan target penjualannya.
Horizon Waktu, Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya
Untuk dapat menentukan perilaku biaya, kita harus mempertimbangkan
horizon waktu, penggunaan sumber daya dan pengukuran output aktivitas. Horison
waktu sangat penting dalam menentukan perilaku biaya karena biaya dapat berubah
dari tetap ke variabel tergantung apakah keputusan terjadi dalam jangka pendek atau
jangka panjang.
Sumber daya disediakan dengan dua cara, yaitu, ketika digunakan/diperlukan
dan sebelum digunakan.
1. Sumber daya fleksibel (flexible resources) atau sumber daya yang tersedia
ketika diperlukan adalah sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak
diperlukan adanya komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu
sumber daya. Karena biaya sumber daya yang tersedia ketika diperlukan sama
dengan biaya sumber daya yang digunakan, maka total biaya akan meningkat
ketika kebutuhan sumber daya meningkat. Secara umum kita dapat
memperlakukannya sebagai biaya variabel. Contoh: penggunaan bahan baku
dan energi.
2. Sumber daya terikat (committed resources) atau sumber daya yang tersedia
sebelum penggunaan adalah sumber daya yang diperoleh dengan
menggunakan kontrak eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan kuantitas
tertentu sumber daya, tanpa memperhatikan apakah kuantitas sumber daya
tersedia seluruhnya atau tidak, disebut juga. Biaya atas sumber daya ini dapat
dikelompokkan menjadi dua: (1) biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan
kapasitas aktivitas jangka panjang (committed fixed expenses), contoh:
pembelian/penyewaan bangunan dan peralatan, dan (2) biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek
(discretionary fixed expenses), contoh: tenaga kerja.
Asumsi Linearitas
Sebenarnya fungsi biaya menurut ekonomika makro adalah non linier - tidak
berbentuk garis lurus. Namun dalam penerapan akuntansi manajemen, fungsi biaya
dikonversi melalui hubungan linier, yakni tingkat perubahan biaya dianggap konstan
di seluruh tingkatan aktivitas untuk memudahkan penaksiran biaya
Perilaku Biaya Step
Meskipun kita menggunakan asumsi bahwa fungsi biaya bersifat
berkelanjutan, namun dalam kenyataannya beberapa fungsi biaya mungkin tidak
berkelanjutan. Hal ini disebut dengan fungsi biaya step (step cost function), yakni
memiliki tingkat biaya yang konstan selama rentang penggunaan (output) aktivitas
tertentu dan untuk selanjutnya meningkat hingga tingkat biaya yang lebih tinggi pada
beberapa titik dan sifatnya tetap untuk rentang aktivitas serupa. Sumber daya
diperoleh dalam jumlah tertentu (berkelompok).
Ada dua jenis biaya step:
1. Biaya Variabel Step (step variable cost)
Dalam biaya variabel step, lebar step kecil dan biaya sumber daya berubah
sebagai akibat perubahan kecil dalam penggunaan sumber daya. Biasanya
biaya variabel step dianggap sebagai biaya variabel yang ketat.
2. Biaya Tetap Step (step fixed cost)
Biaya tetap step merupakan biaya yang mengikuti perilaku biaya dengan step
lebar. Banyak committed resources yang mengikuti fungsi biaya ini. Biaya
tetap step dikategorikan sebagai biaya tetap. Kebanyakan biaya tetap step
bersifat tetap selama rentang operasi manual perusahaan
Sangat dimungkinkan bila aktivitas yang dilakukan perusahaan memerlukan
adanya commited resources dan flexible resources secara sekaligus. Hal ini
menunjukkan adanya perilaku biaya campuran. Contoh: perusahaan me-lease sebuah
mesin fokokopi dalam aktivitas penggandaan dokumen. Biaya lease Rp 2.000.000
dibayar tiap tahun. Untuk mengoperasikannya, perusahaan harus membayar biaya
operasi rata-rata Rp 60 per lembar untuk menutup biaya toner, kertas dan
pemeliharaan. Mesin fotokopi di-lease selama 3 tahun dan memiliki kapasitas
produksi 200.000 lembar/tahun. Rp 2.000.000 menggambarkan sumber daya yang
harus disediakan di muka dan Rp60 menggambarkan biaya perolehan sumber daya
ketika digunakan. Perilaku biaya ini dapat ditunjukkan dengan persamaan:
Y = Rp2.000.000 + 60X
Catatan akuntansi seringkali hanya menunjukkan total biaya dan penggunaan
aktivitas pada biaya campuran sehingga perlu untuk memisahkan total biaya menjadi
komponen biaya tetap dan variabel.
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya
campuran menjadi komponen biaya tetap dan variabel:
Dengan metode tinggi rendah, kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik
terendah dan titik tertinggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan
titik tertinggi menunjukkkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya
digunakan persamaan berikut:
V = Perubahan biaya = (Y? - Y1)
Perubahan aktivitas (X2 - Xi)
Dan F = Total biaya campuran - Biaya variabel
= Y2 - X2
Atau F = Y1 - X1
Metode tinggi rendah memiliki keunggulan: (1) objektivitas dan (2) dapat
mengetahui hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data.
Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan
outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif.
Keunggulan signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan untuk
melakukan analisis biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi nonlinearitas,
keberadaan outliers, dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun
kekurangannya adalah tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik
sehingga kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis.
Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan
mengkuadratkan deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya aktual,
ditunjukkan oleh jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada masing-masing titik
dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran
keseluruhan kedekatan. Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan
garis kecocokan terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan daripada
metode tinggi rendah maupun metode scatter plot.
Rumus statistik yang digunakan untuk menghasilkan rumus biaya adalah:
V = [YXY - YXYY/nl
Metode kuadrat terbaik mengidentifikasi garis terbaik, namun tidak
menyatakan seberapa baiknya. Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang
diterangkan, semakin baik garisnya. Persentase ini ditunjukkan oleh koefisien
determinan (R). Karena koefisien itu merupakan persentase reliabilitas yang
diterangkan, maka nilainya selalu berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat R ke 1,
semakin baik garisnya. Koefosien determinasi dapat diukur dengan menggunakan
rumus berikut:
R2 = V[YXY - YXYY/nl[EY2 - (YY)2/n]
di mana V adalah kemiringan yang dihitung dengan metode kuadrat terkecil
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar
dari koefisien determinan. Korelasinya antara -1 dan +1. Kelebihannya adalah mampu
mengindikasikan arah hubungan. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua
variabelnya bergerak ke arah yang sama (korelasi positif) dan jika koefisiennya
negatif, diprediksikan kedua variabelnya bergerak ke arah yang berlawanan (korelasi
negatif).
Satu faktor penggerak mungkin tidaklah cukup dalam menjelaskan variabilitas
perilaku biaya aktivitas. Menambahkan variabel tambahan lain ke dalam persamaan
mungkin dapat meningkatkan kemampuannya dalam memprediksi biaya aktivitas,
selain memberikan gambaran mengenai bagaimana biaya aktivitas dapat dikelola. Hal
ini dapat dilakukan dengan metode regresi berganda yang dalam aplikasi praktisnya
memerlukan penggunaan komputer. Persamaan linear diperluas menjadi:
Y = F + V1 X1 + V2 X2
Pertimbangan manajerial dapat dilakukan secara terpisah atau digabungkan
dengan metode tinggi rendah, scatterplot atau kuadrat terkecil. Manajer menggunakan
pengetahuan dan pengalamannya mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas
untuk mengidentifikasi ouliers, memahami pergeseran struktural, dan menyesuaikan
parameter sebagai antisipasi atas kondisi yang berubah.
[1] Metode Scatter Plot (scatter plot method)
V